1. 1 Sup Konro
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar.Sup ini
biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging
sapi. Masakan berkuah warna
coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupatyang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini
berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif
"kuat" akibat digunakannya ketumbar. Rasa pedas dan berbumbu ini dibuat dari campuran
rempah-rempah, seperti ketumbar, keluwak, pala, kunyit, kencur, kayu manis,
asam, daun lemon, cengkih, dan daun salam.
Sup Konro merupakan
hidangan wajib warga saat ada hajatan, baik pernikahan, dan khitanan,
atau pesta adat. Dimana ada ritual, warga memotong kerbau yang kemudian
mengambil bagian tulangnya lalu dimasak dengan bumbu yang sederhana atau biasa
disebut dengan pallu konro atau pallu buku (buku = tulang). Proses pembuatan
kuah pallu konro yang khas terletak pada kacang merah (campe’) yang dimasak
hingga lunak lalu dihaluskan kemudian dicampurkan ke dalam kuah. Bahan inilah
yang membuat kuah pallu konro menjadi agak kental dan khas. Selain campe’,
penambahan ketumbar memperkuat rasa dan keluak yang bertujuan memberikan warna
pada kuah pallu konro yang diadopsi dari bumbu masakan pallu kaloa’. Bedanya,
pada pallu kaloa’ tidak menggunakan kayu manis, cengkeh, dan adas. Proses
memasak konro dilakukan dengan cermat. Pertama air di didihkan, lalu tulang
konro dimasukkan hingga mendidih kembali kemudian air ini dibuang seluruhnya.
Sementara itu, di panci yang lain telah dididihkan pula air dan inilah yang
akan digunakan untuk seterusnya memasak tulang konro bersama dengan
bumbu-bumbunya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan tulang dari
sisa-sisa kotoran pada saat pemotongan, menghilangkan lemak, dan menghilangkan
bau amis.
Daging sapi popular di Makassar awal tahun 90-an. Dulunya,
masyarakat Makassar lebih mengenal daging kerbau dalam membuat makanan berkuah
yang berbahan dasar daging seperti coto dan pallubasa. Namun, dengan populasi
kerbau yang sulit, menyebabkan harganya lebih mahal, sehingga pedagang beralih
ke daging sapi yang populasinya lebih banyak, karena mudah didapatkan dengan
harga yang murah.
Bahan-bahan
:
- 1,5 liter Air
Bumbu
Halus :
Pelengkap
:
Cara
Membuat :
1. Dalam panci, rebus iga sapi bersama air. Buang kotoran dan minyak
yang mengapung.
2. Matikan api setelah daging empuk. Pisahkan iga sapi dengan air
rebusannya (kaldu) lalu sisihkan.
3. Tumis bumbu halus bersama bahan-bahan lainnya hingga wangi dan
tidak langu.
4. Tuang air rebusan (kaldu) iga dalam tumisan bumbu. Aduk rata.
5. Masukkan iga sapi, gula merah, kaldu bubuk, dan garam. Masak
sampai bumbu meresap dan kuah agak mengental. Koreksi rasanya lalu angkat.
6. Sajikan dengan taburan bawang goreng dan irisan daun bawang.
2.
2
2 2 Cucuru Bayao
Cucuru bayao ialah
salah satu kue dari Bugis-Makassar, lebih tepatnya adalah khas Pangkep. Kue ini
mempunyai rasa yang amat manis dan selalu disajikan dalam pesta pernikahan.
Dalam sebuah bosara, baki berkaki tinggi berisikan kue, cucuru bayao disajikan
bersama barongko, taloba, biji nangka, kue pelita, dan sikaporo.
Dalam bahasa Makassar, ‘cucuru’ berarti kue, sedangkan
‘bayao’artinya telur. Memang kue ini berbahan dasar telur, gula pasir dan
kenari. Bentuknya bulat pipih dan berwarna kuning tua. Teksturnya lembut dengan
rasa manis juga gurih khas aroma telur. Cita rasa manis yang kental pada
kue-kue yang disajikan di pesta pernikahan Bugis-Makassar merupakan symbol
harapan akan manisnya kehidupan yang akan diarungi oleh kedua mempelai. Mitos
lain, anak gadis yang mencicipi kue tradisional ini di upacara pernikahan
dipercaya jodohnya akan segera tiba.
Karena menggunakan banyak sekali telur, kue ini menjadi
berwarna keemasan. Warna tersebut melambangkan kemuliaan, kemegahan, sera
keagungan yang bermakna baik. Tak hanya sarat makna, penyajian
cucuru bayao juga unik. Setelah matang, kue yang tampilannya mirip talam ini
harus direndam dulu dengan air gula hingga terserap habis. Barulah kue siap
dinikmati.
Bahan-bahan
:
Air
Gula :
Cara
Membuat :
1. Panaskan panci kukusan/dandang dan jangan lupa untuk bungkus
tutupnya dengan kain lap bersih. Siapkan cetakan dan olesi permukaannya
tipis-tipis dengan minyak. Sisihkan.
2. Dalam wadah, pecahkan telur dan mikser hingga mengembang.
3. Masukkan kacang kenari yang sudah dihaluskan. Aduk hingga
tercampur rata.
4. Tuang adonan ke dalam cetakan tapi jangan terlalu penuh. Kira-kira
¾ penuh dari tinggi cetakan.
5. Kukus kue selama 15-20 menit hingga matang. Matikan api dan buka
tutup panci. Biarkan kue dingin.
6. Air Gula : Dalam panci, campurkan gula dan
air. Aduk rata lalu masak hingga mendidih dan berwarna kekuningan. Matikan api.
7. Keluarkan kue dari cetakan lalu masukkan/rendam dalam air gula.
Biarkan hingga air gula meresap. Siap
disajikan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar